Get widget

Jumat, 19 Agustus 2016

Benarkah Sayuran Seledri Dapat Menurunkan Tekanan Darah



Seledri  sudah lama menjadi favorit para praktisi pengobatan tradisional untuk mengobati tekanan darah tinggi. Sayuran cenderung memiliki kualitas menurunkan tekanan darah. Nilai gizi yang berlimpah pada sayuran seperti seledri, akan memberikan keuntungan kesehatan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol sehat, mendorong fungsi kardiovaskular, selain mengkatalisis metabolisme, sehingga menstabilkan berat badan, dan lebih lanjut memfasilitasi umur panjang. Oleh karena itu, konsumsi diet seimbang sayuran terbukti penting,  dan sangat diperlukan untuk mempertahankan kesehatan jangka panjang.
Kualitas gizi yang unggul dari sayuran tetap menjadi fakta yang terkenal, hal ini terbukti semakin meningkatnya trend mengkonsumsi sayuran pada orang berpendidikan dan dalam masyarakat yang makmur. Hal ini karena sayuran mengandung sumber berbagai macam vitamin, mineral,  anti-oksidan, dan serat, namun sedikit kalori.Karakteristik demikian yang secara kolektif dapat membantu untuk menurunkan tekanan darah.
Inilah beberapa alasan jika seledri dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi:
Seledri mengandung senyawa kimia yang kurang dikenal, seperti phthalides, kumarin, dan apigenin yang memang cenderung memfasilitasi menurunkan tekanan darah. Oleh karena itu, menggabungkan seledri ke dalam bagian diet biasa, sebagai bagian dari, sumber nutrisi yang seimbang, memang dapat membantu menurunkan tekanan darah bagi individu yang menderita hipertensi. Berikut sifat-sifat dari senyawa kimia utama dalam seledri yang dikatakan mungkin membantu hipertensi oleh para ahli gizi:

Phthalide:
Selain kalium dan bahan lainnya, seledri mengandung senyawa yang dikenal dengan phthalide, yang mengeluarkan rasa dan aroma yang unik. Phthalide diketahui bisa melemaskan otot-otot halus pada dinding pembuluh arteri, sehingga darah bisa mengalir lancar tanpa hambatan.

Seperti disebutkan di atas, stres  mempengaruhi jantung dan tekanan darah. Hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin, umumnya menyebabkan menyempitkan pembuluh darah,  sehingga akan menghambat aliran darah. Phthladine bersifat menghambat produksi tirosin hidroksilase, enzim yang dibutuhkan untuk mencetuskan hormon stres, termasuk catacholamines.

Kumarin:
Kumarin mencegah penyebaran partikel karsinogenik yang disebut dengan radikal bebas, yang dapat menyebabkan kerusakan sel dengan infiltrasi jaringan dan organ.
Selain itu, kumarin yang tersedia dalam seledri bisa meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh terhadap infeksi, dengan merangsang aktivitas sel darah putih. Oleh karena itu, kumarin secara tidak langsung akan menurunkan tekanan darah secara signifikan.
Apigenin:
Zat kimia alami lain yang ditemukan dalam seledri adalah apa yang dikenal dengan apigenin, yaitu senyawa bioflavonoid yang banyak ditemukan pada sayuran berdaun hijau. Apigenin melayani beberapa tujuan, yaitu sebagai anti-inflamasi, anti-iritasi, anti-oksidan, anti kanker, dan antiseptik. Fungsi apigenin secara analog setara dengan phthalides, yang juga mempromosikan pelebaran pembuluh darah, sehingga mencegah hipertensi.
Selain tekanan darah, sifat anti-karsinogenik dan sifat anti-oksidan yang kuat dari seledri cenderung mencegah kelebihan produksi hormon stres, sehingga mempercepat perlindungan terhadap radikal bebas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar